بسم الله الرحمن الرحيم
Keutamaan Berzikir Ketika Masuk Rumah dan Sebelum Makan
عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِىَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: « إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ فَذَكَرَ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ وَعِنْدَ طَعَامِهِ، قَالَ الشَّيْطَانُ: لاَ مَبِيتَ لَكُمْ وَلاَ عَشَاءَ. وَإِذَا دَخَلَ فَلَمْ يَذْكُرِ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ: أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ. وَإِذَا لَمْ يَذْكُرِ اللَّهَ عِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ وَالْعَشَاءَ » رواه مسلم
Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhu bahwa dia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika seseorang masuk ke dalam rumahnya dan menyebut (nama) Allah ketika masuk dan ketika makan (maka pada waktu itu) setan berkata (kapada teman-temannya), ‘Tidak ada tempat menginap dan makanan bagi kalian.’ Tapi jika dia masuk (rumahnya) dan tidak menyebut (nama) Allah ketika masuk, maka setan berkata, ‘Kalian mendapat tempat menginap.’ Dan jika dia tidak menyebut (nama) Allah ketika makan maka setan berkata, ‘Kalian mendapat tempat menginap dan makanan.’”[1]
Hadits yang agung ini menunjukkan keutamaan berzikir (menyebut) nama Allah Subhanahu wa Ta’ala ketika masuk rumah dan sebelum makan[2], karena ini merupakan sebab terlindungnya seorang hamba dari godaan dan tipu daya setan yang selalu mengajak manusia kepada keburukan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
{إِنَّمَا يَأْمُرُكُمْ بِالسُّوءِ وَالْفَحْشَاءِ وَأَنْ تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُون}
“Sesungguhnya setan itu hanya menyuruh kamu berbuat buruk (semua maksiat) dan keji, dan mengatakan tentang Allah apa yang tidak kamu ketahui” (Q.s. Al-Baqarah: 169).
Beberapa faidah penting yang terkandung dalam hadits ini:
– Semua perbuatan yang dinisbahkan kepada setan adalah perbuatan yang buruk dan tercela dalam Islam, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits lain: “Janganlah kamu makan dengan tangan kiri, karena sesungguhnya setan makan sengan tangan kiri”[3].
– Dalam hadits lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan lafazh zikir yang disyariatkan untuk diucapkan ketika masuk rumah, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika seseorang (akan) masuk rumah hendaknya dia membaca (zikir):
((اَللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ خَيْرَ الْمَوْلِجِ وَخَيْرَ الْمَخْرَجِ، بِسْمِ اللَّهِ وَلَجْنَا وَبِسْمِ اللَّهِ خَرَجْنَا وَعَلَى اللَّهِ رَبِّنَا تَوَكَّلْنَا))
‘Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu sebaik-baik tempat masuk dan sebaik-baik tempat keluar, dengan nama Allah kami masuk, dengan nama-Nya kami keluar, dan hanya kepada-Nya kami berserah diri.’
Kemudian hendaknya dia mengucapkan salam kepada keluarganya”[4].
– Demikian juga tentang lafazh zikir yang disyariatkan sebelum makan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jika salah seorang dari kalian hendak makan maka hendaknya dia membaca, ‘Bismillah’, kalau dia lupa membacanya di awal (sebelum makan) maka hendaknya dia membaca, ‘Bismillahi fi awwalihi wa aakhirihi.’”[5]
– Dalam hadits ini Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan lafazh “al-mabiit” (tidur di malam hari) dan “al-‘asyaa’” (makan malam), tapi ini tidak menunjukkan pengkhususan di waktu malam, karena keutamaan di hadits ini berlaku untuk semua waktu di dalam rumah.[6]
وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين، وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين
Kota Kendari, 13 Dzulqo’dah 1432 H
Penulis: Ustadz Abdullah bin Taslim al-Buthoni, Lc., M.A.
Artikel www.manisnyaiman.com
[1] Hadits shahih riwayat Muslim (no. 2018).
[2] Lihat keterangan Imam an-Nawawi dalam kitab Syarhu Shahiihi Muslim (13/190).
[3] Hadits shahih riwayat Muslim (no. 2019).
[4] H.r. Abu Dawud (no. 5096), dinyatakan shahih oleh Syaikh al-Albani dalam Ash-Shahiihah (no. 225).
[5] H.r. at-Tirmdzi (no. 1858) dan Abu Dawud (no. 3767), dinyatakan shahih oleh Imam at-Tirmdzi dan Syaikh al-Albani.
[6] Lihat kitab ‘Aunul Ma’buud (10/171).