بسم الله الرحمن الرحيم
((من عرف نفسه فقد عرف ربه))
“Barangsiapa yang mengenal dirinya maka sungguh dia telah mengenal Rabb-nya (Allah )”.
Hadits ini termasuk hadits-hadits yang tersebar dan sangat populer di kalangan kaum muslimin, mereka menganggapnya sebagai ucapan yang benar berasal dari Rasulullah , bahkan sering disampaikan oleh para penceramah dan dinukil oleh para penulis.
Padahal hadits ini adalah hadits yang palsu, bahkan tidak memliki asal dan tidak ditemukan dalam kitab-kitab hadits yang ada di tangan para ulama ahli hadits, sehingga mereka menghukuminya sebagai hadits dusta yang dipalsukan atas nama Rasulullah . Padahal hadits ini sangat dikenal di kalangan kaum muslimin sebagai ucapan nabi dan sering disampaikan oleh para penceramah.
Imam as-Sakhawi menukil ucapan imam Abul Muzhaffar Ibnu as-Sam’ani yang mengomentari hadits ini denghan ucapannya: “Hadits ini tidak dikenal sebagai hadits marfu’ (bersumber dari sabda Rasulullah ), yang dikenal ini adalah (ucapan) yang dinukil dari perkataan Yahya bin Mu’adz ar-Razi[1]. Imam an-Nawawi juga berkata: hadits ini tidak kuat (tidak benar penisbatannya kepada Rasulullah )”[2].
Senada dengan ucapan di atas, imam al-Fairuz abadi berkata: “Ini bukan hadits (dari) Nabi , meskipun kebanyakan orang menganggapnya sebagai hadits nabi , padahal hadits ini sama sekali tidak benar (dari Nabi ). Yang ada hanyalah (ucapan) dari (cerita) israiliyat: Wahai manusia, kenalilah dirimu maka kamu akan mengenal Rabb-mu”[3].
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata: “Sebagian manusia meriwayatkan/menisbatkan hadits ini dari Nabi , padahal ini bukan ucapan nabi , bahkan sama sekali tidak ditemukan di dalam kitab-kitab hadist dan tidak diketahui sanadnya”[4].
Imam Ibnul Qayyim berkata: “Ini bukan hadits (dari) Rasulullah , tapi ini adalah riwayat (cerita) israiliyat”[5].
Hadits ini dihukumi oleh syaikh al-Albani sebagai hadits yang tidak ada asalnya (palsu)[6].
Hadits ini adalah hadits palsu yang tidak ada sumber rujukannya, sehingga sama sekali tidak bisa dijadikan sebagai argumentasi bagi pemahaman wihdatul wujud[7] yang sesat dan kafir. Pemahaman rusak ini meyakini bahwa Allah bisa bersatu dan menitis ke dalam tubuh makhluk yang dipilih-Nya, dan bahwa semua yang ada di alam ini pada hakikatnya adalah satu, maka segala sesuatu yang kita lihat di alam semesta ini tidak lain merupakan perwujudan/penampakan Dzat Ilahi (Allah ) – maha suci Allah dari segala keyakinan kotor ini –.
Pemahaman ini jelas sesat dan sangat berseberangan dengan ideologi Islam yang dibawa oleh Rasulullah dan para shahabat beliau . Ahlus sunnah wal jama’ah meyakini bahwa Allah beristiwa’ (tinggi) di atas arsy-Nya yang berada di atas langit ke tujuh, dan Dia terpisah dari makhluk-Nya, sebagiamana yang ditetapkan dalam ayat-ayat al-Qur’an dan hadits-hadits yang shahih. Inilah Ideologi yang disepakati oleh para Salafus shaleh dari kalangan para Shahabat dan para imam Ahlus sunnah yang mngikuti petunjuk mereka[8].
وصلى الله وسلم وبارك على نبينا محمد وآله وصحبه أجمعين، وآخر دعوانا أن الحمد لله رب العالمين
Kota Kendari, 14 Dzulqo’dah 1432 H
Abdullah bin Taslim al-Buthoni
[1] Juga dinukil dari ucapan Sahl bin Abdullah at-Tustari, lihat kitab “Hilyatul auliyaa’” (10/208).
[2] Kitab “al-Maqaashidul hasanah” (hal. 657).
[3] Dinukil oleh syaikh al-Albani dalam kitab “Silsilatul ahaadiitsidh dha’iifati wal maudhuu’ah” (1/166).
[4] Kitab “Majmu’ul fataawa” (16/349).
[5] Kitab “Madaarijus saalikiin” (1/427).
[6] Dalam kitab “Silsilatul ahaadiitsidh dha’iifati wal maudhuu’ah” (1/165, no. 66).
[7] Pemahaman yang meyakini bahwa Allah bersatu dan menitis ke dalam tubuh makhluk yang dipilih-Nya – maha suci Allah dari segala keyakinan kotor ini – .
[8] Dalam kitab “al-‘Uluwwu lil ‘Aliyyil Gaffaaar” imam adz-Dzahabi menukil secara terperinci dalil-dalil tentang masalah ini, juga ucapan para Shalafus shaleh dan para imam Ahlus sunnah wal jama’ah.
🙂
Anggapan serta tanggapan kaum muslim tentang islam dan jaranya kok semakin kontrofersial to…. mana benernya nich??? Jane seng salah iki ajarane opo seng ngajari???
Terus cara mengenal allah yg benar bagaimana???????
Perhatikan surah Al-isra (72) Bagi orang yang tidak mengenal aku didunia,yang tidak tahu dengan aku di dunia , yang tidak melihat aku didunia. Maka diakhiratpun mereka tidak mengenal, maka diakhiratpun mereka tidak akan tahu , maka diakhiratpun mereka tidak akan melihat (paling sesat jalan). Dalam Kitab arus solikin, kitab imam ghajali hiyaumulmudddin jus awal halaman 6, kitab ruh ara’ip mukayyib, kitab hutuatul makiyah, kitab lhidayatun nupus dan terkhusus seluruh kitab tauhid wajib sejak aqil balik wajib mengenal zat Allah ta’ala dan mengisbatkannya .
Aslm.. Jgn terlalu cpat menghakimi sesuatu teman..
Barang siapa yg tidak merasa maka tidak akan tahu..
Setiap pengalaman spritual seseorang akan berbeda dg yg lain tp blum tentu itu salah.. Tp yg slah hanya pemahaman anda dalam menafsiran suatu pemikiran orng tersebut.
Trims.. Mohon pemikiranna lebih di luas kan kembali dlm memandang sesuatu hal.
seandainya kita haus…. mau minum dulu atau berdebat dulu tentang air yang baik untuk diminum ya….?
tidak masalah itu bersumber dari hadist atau ayat Al-qur’an.pemahaman seseorang berbeda beda ,tentu Allah maha tahu kepada hambanya yang bersungguh sungguh mau menuju NYA..dan Allah memilih diantara hamba hambanya untuk bermakrifat kepada NYA..kata kata di atas memang sulit di ungkapkan bagi orang awam yang masih belajar..tentunya kita masih banyak belajar agama agar bisa mengenal Allah dengan sebenar benarnya….maaf dan terima kasih.