Allah ﷻ berfirman:
{الَّذِينَ آمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَئِكَ لَهُمُ الأمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ}
“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezhaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang (selalu) mendapat petunjuk” (QS al-An’aam: 82).
Ayat yang agung ini menunjukkan agungnya keutamaan memurnikan iman dan tauhid dari noda syirik (menyekutukan Allah ﷻ), karena hal ini merupakan sebab utama seorang hamba meraih semua kebaikan dan kemuliaan di sisi Allah ﷻ, yaitu keamanan dan petunjuk dari-Nya di dunia dan akhirat[1]. Syaikhul Islam Imam Muhammad bin ‘Abdul Wahhab رحمه الله mencantumkan ayat ini dalam kitab “at-Tauhid” dalam pembahasan: Keutamaan Tauhid dan Kedudukannya sebagai pengugur dosa-dosa[2]. Continue reading